Kamis, 16 September 2010

Ordik anak baru

Jumat ini sungguh ramai, gedung Biru yang biasa dipakai shalat Jumat seperti tidak sanggup menampung jemaah yang akan melaksanakan shalat. Beruntung saja cuaca Jakarta siang ini sangat bersahabat, mendung tapi tidak hujan, sehingga jemaah yang ada di luar gedung tidak kuatir akan cuaca.

Shalat jumat berlangsung tidak lama tetapi setelah itu ada tausiah dari ustadz Taufik yang kata teman disebelah ngomong beliau sering muncul di TV.

Tausiah untuk anak baru (dibaca siapa saja yang mencari kebahagiaan di dunia dan akhirat) yaitu
1. Ilmu
Kita wajib mencari ilmu, dan segala sesuatu itu ada ilmunya. Segala sesuatu yang tidak diselesaikan dengan ilmu maka akan berantakan

2. Iman
Ilmu yang didapat harus menjadikan kita semakin percaya / beriman kepada Allah. Diharapkan ilmu yang kita miliki tidak menjadikan kita menjadi sombong atau takabur.

3. Ikhlas
Mencari ilmu / segala sesuatu diniatkan karena semata-mata beribadah kepada Allah tidak karena yang lain.

4. Istiqomah
Dalam mencari ilmu harus tekun tidak hangat-hangat tahi ayam, semangatnya hanya sesaat. Segala sesuatu itu ada prosesnya bukan instant, nikmati prosesnya.


Kalau ada yang mau menambahkan tausiahnya silakan......
Ditunggu tapi tausiahnya harus yang membangun tidak boleh menyesatkan karena semua itu untuk kepentingan bersama .

Orientasi Pendidikan

Hari ini Universitas Budi Luhur menyelenggarakan Orientasi Pendidikan (Ordik) bagi mahasiswa baru. Tidak ada kegiatan yang sifatnya fisik (dibaca hukuman fisik), kegiatan lebih diarahkan pemberian motivasi, paparan masing-masing fakultas dan prosedur perkuliahan.

Selamat datang mahasiswa baru, selamat datang calon-calon orang sukses. Jadikan Ordik sebagai sarana awal untuk memotivasi diri untuk lebih kreatif dan lebih cerdas untuk menuju sukses.
Moga kita ketemu di 3.5 tahun ke depan di arena wisuda. Siapa yang mau .....

Selasa, 13 Juli 2010

DOAKU

Tak salah Ibrahim sempat memujamu

Tersenyum manis merekah dibinar lembut wajamu

Menebarkan ketentraman dan kedamaian

Menenangkan gelisah gemerisik metropolitan

Kupanjatkan doa malamku

Kuketuk pintu maafMu

Kupinta samudera ridhaMu

Kuharap kucuran kemurahanMu

Tuk kembalikan senyum ceria bidadari kecilku

Jauh hamparan rahmatMu

Lirih lantunan pengharapan doa

Kering bulir air mata

Tak memalingkan wajahku

Tuk memujamu ya rahman ya rahim

Tuk memanggilmu ya saami

Tuk mengadu ya goffar

Ya aziz tambahkan hatiku

Tuk menundukan di aturan waktu

Tuk menyenandungkan doa

Tuk lebih keras mengadu

Engkau tak pernah tidur ya robbi

Kan kusapa esok di sela kokok ayam dijelang fajar

Kan kukeluhkesahkan lagi

Kan kupanggil lagi

Kan kupinta lagi

Ku ketuk pintu maafMu

Ku pinta samudera ridhaMu

Ku harap kucuran kemurahanMu

Ceriakan bidadari kecilku ya Qowiyy ya Muhyi

Ku rindu tawa renyahnya

Ku rindu panggilannya yang terbata

Ku rindu belaian tangan mungilnya

Ku tak tahan mendengar rintihan

Ku tak sanggup memandangnya terkulai

Kuusir kantukku

Kubuang malasku

Kutambah ikhlasku

Kudalamkan pintaku dalam doa

Sabarku padamu ya Mujib